Sering Dianggap Biasa oleh para ibu, Padahal Sebenarnya Ini Yang menyebabkan Penyakit Kolesterol! inginkan harga Murah Tapi inilah akibatnya!!

Sering Dianggap Biasa oleh para ibu, Padahal Sebenarnya Ini Yang menyebabkan Penyakit Kolesterol! inginkan harga Murah Tapi inilah akibatnya!!

Banyak hal yang membuat masakan rumah digelar  ‘The Sillent Killer’. Salah satunya ialah penggunaan minyak goreng yang berulang kali. Kaum ibu menganggap penggunaan minyak goreng yang digunakan berkali-kali adalah hal yang sepatutnya.

Doktor spesialis penyakit dalam dan diabetes Universiti Sumatera Utara, dr Dharma Lindarto SpPD-KEMD mengingatkan, penggunaan  bekas minyak gorengan secara berulang-ulang sangat berbahaya bagi kesihatan manusia.

Pada asasnya, minyak diperlukan untuk gizi yang seimbang. Lemak atau minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K serta menambah lazatnya hidangan.

“Pemakaian minyak goreng berulang kali tersebut dapat menimbulkan kolestrol dan penyakit lainnya bagi masyarakat,” katanya di RSU dr Pirngadi Medan, Ahad, sempena program Memperingati Hari Diabetes Sedunia tahun 2013.

Oleh kerana itu, menurutnya lagi, orang ramai jangan lagi menggunakan minyak penggorengan bekas tersebut, keran berisiko bagi kesihatan tubuh dan terdedah terhadap penyakit.

“Kalau minyak goreng telah digunakan sebanyak tiga kali, jangan lagi dipakai dan harus diganti dengan minyak goreng yang baru,” katanya lagi.

Dharma menyebutkan, selama ini banyak suri rumah  menggunakan minyak goreng bekas itu sebanyak enam hingga tujuh kali dan baru diganti dengan yang baru. Cara-cara seperti ini adalah salah dan dapat menimbulkan penyakit.

“Minyak bekas penggorengan itu, kelihatan berwarna kuning bercampur hitam dan terdapat sisa-sisa atau serbuk penggorengan. Hal inilah bila digunakan dapat menimbulkan kolestrol tinggi,” kata dia.

Bahkan, jelasnya, setiap kali melakukan penggorengan kualiti minyak tersebut akan semakin berkurang.

“Masyarakat diharapkan tidak lagi menggunakan minyak bekas penggorengan secara berulang-ulang untuk menghindari agar tidak terkena penyakit kolesterol,” kata pakar dan ahli penyakit diabetes.

Untuk memilih minyak goreng yang tepat, dr Tita menyarankan minyak yang warnanya cerah. Kemudian minyak tersebut memiliki tingkat kekentalan yang menyerupai air.

“Minyak goreng yang lebih cair membuat minyak yang menempel di makanan menjadi lebih sedikit, secara automatik lebih sedikit juga minyak yang dimakan. Ciri-ciri lainnya, yaitu tidak mudah beku, yang bereti mempunyai kandungan lemak tepu yang lebih sedikit,” terangnya.

Sumber: nasehatkesihatan