MasyaAllah
Kematiannya membuat banyak orang 'iri hati'
Membaca kisahnya membuat haru, semua orang bahkan menginginkan meninggal dengan keadaan khusnul khotimah, seperti Aisayah Bahar, bukan hanya dia sahaja termasuk kedua kakanya pun meninggal muda dalam khusnul khotimah.
Kematian alumnus cumlaude Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar, Aisyah Bahar, menjadi viral.
Sungguh sebuah perpisahan dengan dunia yang sangat diidam-idamkan oleh semua orang; meninggal dengan cara Husnul Khatimah.
MAlah dalam infotainment ini, ayah almarhumah, Andi Bahar, juga mendedahkan fakta yang membuat banyak orang tercengang.
Dua saudara Andi Aisyah Bahar yang lebih dahulu berpulang ke rahmatullah, juga meninggal dengan cara khusnul khatimah.
Kakaknya Andi Ibrahim meninggal dunia saat sedang sujud menunaikan salat sunnah tasbih saat menjelang Ramadan. Andi Ibrahim meninggal di usia 21 tahun.
Kakak Andi Aisyah yang lain yang bernama Andi Asri juga berpulang dengan cara yang takjub. Menghembuskan nafas terakhir saat tahiyat akhir salatnya.
Adapun Aisyah berpulang menemui Allah selepas menghafaz sejumlah surah Al Quran di antaranya Surah Al Kahfi dan Surah Ar Rahman.
Lulusan Terbaik (Cumlaude) Fakultas Peternakan Unhas ini menghembuskan nafasa terakhirnya di pangkuan ayahnya.
"Meninggal setelah sholat subuh,sedang murojaah hafalan dan keadaanya yang sedang puasa sunnah. Akhir hayatnya mengucap Laa ilaaha illallah. Innalillah..Padahal beliau sebentar lagi akan menikah
Turut berduka cita. Selamat jalan kk sepupu tercinta," tulis akaun Andi Wahyuni Tenri Ajeng .
"Innalillahi wainna ilaihi rojiun, Subhanaallah pagi-pagi sekali Allah telah mengingatkan Aku akan janji datangnya sewaktu waktu, di beritahu katanya pengsan tp jiran ku yg cantik ini saat ku datangi telah tiada, Subhanaallah mati yang husnulkhotimah de Aisyah Bahar, ketika sudah sholat subuh dn dalam keadaan puasa sunah, sedang murojaaah bersama ayahnya tiba-tiba pengsan dan tidak bernafas, padahal hari ini hari dimana kamu telah tunggu iaitu panggilan kerja di agensi kerajaan yg kmu pilih, tp apalah daya Allah lebih sayang kmu berbanding urusan dunia ini. kesantunanmu, kesholihan mu menjadi tauladan bagi kita yang masih hidup. Selamat jalan de, perjuangan mu hidup di dunia sungguh telah berakhir dn insyaallah membuahkan hasil yang sungguh luar biasa yang terkadang membuat ku iri," tulis Sri Asih Prameswarie.
"Innalillahi wa innailahi rajiun, pagi2 masuk chat berita duka, Ya Allah sy sungguh tidak menyangka gadis secantik dan sesholehah ini cepat sekali engkau panggil...
Setelah menghubungi keluarganya, beliau meninggal bukan krn sakit ataupun kecelakaan, beliau meninggal setelah shalat subuh lalu mambaca alquran, dan setelah itu ajalnya pun tiba....
Msh ingat beliau sering chat sy scra tiba2, slalu menanyakan keadaan dan kesehatan keluarga sy, wkt sy msh kos beliau jg skali2 mengunjungi sy hanya utk bersilaturahim... Pdhl sy merasa tdk terlalu akrab dgn beliau, tp beliau mengganggap sy sprti keluarganya....
Beliau prnh menceritakan cita2x kepada sy, berhubung wktu itu sy sedang bersemangat mengurus diri utk melanjutkan S2 luar negeri, kata beliau dia jg sangat ingin lanjut ke luar negeri melalui biasiswa tp saat itu bnyak masalah... Keluarganya pun baru mengkhabakan kalau beliau baru sj lulus PNS, dan blm lama ini ada yg melamarnya...
Saudara sy/ kakak sy jg prnh dekat dan bermaksud ingin melanjutkan hidup dgn beliau, tp keluarga beliau kurang berkenan dgn saudara sy sehingga kk sy mundur....
Sy mengenalnya dgn sosok wanita yg sangat sholeh, tutur katanya santun, ramah, slalu menolong, rendah hati dan wajahnya sangat cantik...
Al-fatihah, surga untukmu A. ST. AISYAH BAHAR....," imbas kembali oleh Wiwin Marina.
Akaun Rizda Novendry Danial menulis dengan penuh sedih, "Wajahmu teduh, cantik dan menawan. Tutur katamu lembut bagaikan bisikan yg menyejukkan hati.
Innalilahi wa inna ilayhi rojiun...
Insha Allah khusnul khotimah.
Allah sangat mencintaimu bahkan kepergianmu pun dengan cara yg sangat di impikan oleh semua org.
Selamat jalan adekku Andi ST. Aisyah Bahar, surga firdaus menantimu sayang".
Akaun Muhammad Alfi Reza menceritakan pengalaman yang mengharukan tentang persahabatannya dengan Aisyah.
"5 tahun lalu kita tanpa sengaja bertemu di lantai 2 JILC BTP. Sama2 pulang dari bimbingan. kerana kau mungkin baru di Makassar, anak rantau yang memperjuangkan studinya di kota daeng. Memberanikan diri bertanya kepada saya, "Tabe, dimana disini ada warnet, mauka kirim email." Senyummu saat itu pertanda bahwa kelak kita bisa jadi sahabat yang baik.
Kalau di tahun 2012, hampir seluruh murid bimbingan belajar bercita-cita untuk menjadi doktor, tegaskan untuk lulus di fakultas kedoktoran . Kau berbeza . Katamu pilihan Allah selalu jadi yang terbaik. Meski itu bukan dengan guaman doktor..
Saya yang lagi bersusah payah untuk tembus di FK, nyata-nyatanya mendapatkan kkabar darimu, melalui mesej ringkas yang kamu kirimkan, "Alfi, lulusan di peternakan Unhas bebas test. Alhamdulillah. Mauka ambil yang ini." Tanpa banyak bertanya, saya adalah orang yang pertama yang menyokong keputusan itu. Dan ternyata benar, kau berhasil menjadi yang terbaik, cumlaude di Fakultas Peternakan Unhas.
Beberapa bulan lalu, kita sempat bertegur sapa lagi. Kali ini lewat line. Saling menyapa dan mengenang perjuangan dulu. Terakhir kudengar kau ingin melanjutkan pendidikan S2 dengan bantuan biasiwa. Saya kemudian menjadi orang yang paling setuju dengan keputusan itu. Meminta untuk kita berdua saling mendoakan masa depan masing-masing.
Pagi ini, saat selesai jaga di kamar operasi. Iseng2 cek Facebook. Wall ini penuh dengan wajahmu. Kau berpulang. Kembali ke pangkuan yang maha kuasa dalam keadaan khusnul khatimah. Suatu kondisi yang paling dinantikan oleh seorang hamba tatkala akan bertemu dengan Tuhannya. Innalillahi wa Inna ilaihi rojiun. Terima kasih untuk semangatnya selama ini, Ichaaaa. Terima kasih untuk setiap pelajaran hidupnya yang paling berharga," tulisnya.
semoga kita semua juga mati dalam keadaan khusnul khatimah.. aminn
No comments:
Post a Comment