Kisah Mengharukan : Lebih dari 3 Juta Orang Menangis Setelah Membaca ini..

Kisah Mengharukan : Lebih dari 3 Juta Orang Menangis Setelah Membaca ini..



"bu, kenapa tiap ulang tahun tak Pernah berikan apa2?
.
ibunya cuma meneteskan air mata belum boleh menjawab soalannya, akhirnya berkata :
.
''Nak kan masih Lama?''
.
Hari berlalu, dan si anak kini tumbuh semakin besar.
.
Hingga pada suatu hari, saat anak ini umur 6 tahun, dia mengalami kecelakaan.
.
Sang ibu sangat terkejut dan bergegas pergi ke rumah sakit, setiba di rumah sakit, seorang dokter berkata pada ibunya itu?
.
''Maaf bu, saya tidak yakin anak ibu bolehbertahan,Jantungnya terluka dan sangat kecil kemungkinan untuk bertahan.
.
Mendengar itu, ibunya langsung menghampiri anaknya.
Anaknya terbaring
lemas dan berkata?'' :
.
''Apakah dokter tadi memberi tahu ibu kalau aku Akan segera mati?
.
ibunya tak kuasa membendung air matanya,kemudian ia menggengam tangan putranya sambil menangis.

Waktupun berlalu dan anaknya yang sekarat Akhirnya udah sembuh.
.
Tepat di hari ulang tahunnya yang ke 8 Tahun, ketika ia tiba dirumahnya, dia mendapati secarik kertas diatas kasurnya.

Dia membuka pelan2 dan membacanya? Dalam surat itu isinya? :
.
''Nak, ibu senang sangat jika akhirnya kamu  Membaca surat ini. karena dengan itu, ibu memastikan kamu baik saja. kamu masih ingat gak hari dimana kamu bertanya apa yang ibu berikan pada hari ulang tahun kamu yang ke 8 Tahun, mungkin ketika itu ibu belum bisa menjawabnya..
.
Pada akhirnya ibu bahagia bisa memberikan kamu hadiah yang tak ternilai. ibu menitipakan jantung ibu padamu. jaga baik2 Nak, selamat ulang tahun penuh keberkahan ya..
.
Anaknya pun menangis baru kemarin2 di tinggal ayahnya sekarang sang ibunda menyusul telah tiada Sedih..
.
SUBHANALLAH..

Sang bunda sejati meninggal dunia karena lebih memilih mendonorkan jantungnya demi menyelamatkan putranya.
.
Ya Allah jadikanlah ibu kami menjadi penghuni SyurgaMu, dan haramkanlah wajah kedua orangtua kami dari panasnya api neraka AAMIIN..


Judul: ♥●•٠·˙ Kisah Nyata yg Mengharukan : Wanita itu Ibuku˙·٠•●♥



Ini adalah sebuah kisah lama yang patut dibaca dan direnungkan berkali- kali betapa baiknya ibunda kita, bagaimana besarnya pengorbanan ibunda kita dan seterusnya.



Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, tahun pastinya sudah lupa. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan elektronik. Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Seorang anak yang cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat kaum hawa yang mengenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah dipromosikan ke posisi manager. Gajinya pun lumayan.Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor.



Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman-teman kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan perempuan single. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.



Di rumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini terlihat seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting.



Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be. Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan routine layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat, seperti membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Bahkan wanita tersebut juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu-satunya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.



Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. “Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan.” jawab A be. Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya.



Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali). Hal ini membuat A be menjadi  uring-uringan di rumah.



Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Di dalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah.



Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya.

Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa dibendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang ibupun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. “Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi”. Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja ke supermarket. Walau menjadi pusat perhatian banyak orang,  A be tetap tidak perduli.



Biar bagaimanapun ibu kita tetaplah ibu kita….sampai ajal menjemput tak ada kata mantan ibu maupun mantan anak…


Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini ke dalam media cetak dan elektronik. Semoga cerita ini bermanfaat…


No comments:

Post a Comment

HUKUM SOLAT TIDAK PAKAI BAJU DALAM BAGI PEREMPUAN DAN SELUAR DALAM BAGI LELAKI.INI JAWAPAN YANG PERLU DIKETAHUI.

HUKUM SOLAT TIDAK PAKAI BAJU DALAM BAGI PEREMPUAN DAN SELUAR DALAM BAGI LELAKI.INI JAWAPAN YANG PERLU DIKETAHUI. Sudah tentu terta...