Doa Khusnul Khotimah Agar Meninggal Dalam Keadaan Baik

Doa Khusnul Khotimah Agar Meninggal Dalam Keadaan Baik




Artikel kali ini akan menyajikan bacaan doa khusnul khotimah lengkap dalam lafadz bahasa arab, latin dan artinya. Insyaallah dengan mengamalkan doa ini maka kita akan tutup usia dan meninggal dalam keadaan yang baik dan membawa iman islam.

Seperti yang kita ketahui bahwa akhir hidup seseorang sangatlah penting dan menentukan nasib kita kelak di akhirat. Dengan mati dalam keadaan yang baik dan diridhoi oleh ALLAH SWT, maka insyaallah kita akan bahagia dan selamat di akhirat. Sebaliknya jika kita meninggal dalam keadaan su'ul khotimah, yaitu keadaan yang buruk dan jelek, maka bersiaplah untuk celaka di akhirat.


Maka dari itu daudaraku, berdoa dan memohonlah setiap hari kepada Allah SWT agar kita wafat dalam keadaan beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Hal ini karena kita tidak tahu bagaimana penghujung hidup kita kelak. Ada banyak doa yang bisa dibaca dan dimalkan perihal masalah ini. Salah satunya seperti yang akan kami share dibawah ini.

doa khusnul khotimah

Dan langsung saja berikut ini teks bacaan doa khusnul khotimah agar meninggal dalam keadaan baik. Tersedia dalam lafadz arab, latin dan terjemahan bahasa Indonesianya supaya memudahkan kita dalam memahami artinya.

Doa Khusnul Khotimah



يا الله بها يا الله بها يا الله بحسن الخاتمة
“Ya Allah bihaa, Ya Allah bihaa, Ya Allah bihusnil khatimah”

أَللّٰهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَا تِمَةِ وَلَا تَخْتِمْ عَلَيْنَا بِسُوْءِ الْخَا تِمَةِ

Allahummakhtim lanaa bihusnl khotimah walaa takhtim alainaa bisuuil khotimah.

Artinya : Ya Allah akhirilah hidup kami dengan khusnul khotimah dan janganlah engkau akhiri hidup kami dengan su'ul khotimah.

رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آَمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآَمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ . رَبَّنَا وَآَتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Robbanaa innanna sami’naa munadiyan yunaadi lil iiman an aamanu birobikun fa amannaa. Robbanaa faghfir lanaa dzunubaana wa kafir sayyiatinaa wa taffannaa ma’al abror. Robbanaa waaatinaa ma wa’attanaa‘ala rusulika wa laa tukhzinaa yaumal qiyamah innaka laa tukhliful mi’aad.

Artinya: "Ya Tuhan sungguh kami telah mendengar seruan yang menyeru kepada iman: "Barimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kami pun beriman. Ya Tuhan, ampunilah dosadosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, serta matikanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbuat kebajikan. Ya Tuhan, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasulMu, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat nanti. Sungguh Engkau sama sekali tidak akan pernah menyalahi janji." (QS. Âli Imrân: 193-194)



Demikianlah artikel tentang doa khusnul khotimah bahasa arab, latin dan artinya. Semoga dengan membaca doa diatas kita diberikan akhir kehidupan yang baik dan kelak meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Amiin.



 sumber: islam itu indah

Mati dalam Keadaan Khusnul Khotimah


Syaikh Albani rahimahullah telah mengumpulkan dalam kitabnya ( Ahkamul Janaiz) tanda-tanda ini dari Al Qur’an dan Sunah shahihah, beliau mendapatinya ada 19 tanda, berikut ini
ringkasannya:

Sesungghnya Dzat Yang Mensyariatkan telah menjadikan beberapa


tanda yang jelas untuk menunjukkan husnul khatimah – Allah Ta’alaa telah menetapkannya dengan kurnia dan kenikmatanNya –maka siapa saja yang meninggal dengan
memiliki salah satu tandanya maka itu merupakan berita gembira:

Pertama:Mereka yang dapat mengucapkan syahadat menjelang kematian sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadis yang shahih diantaranya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barangsiapa yang ucapan terakhirnya Laa ilaaha illallah maka dia masuk surga ) ( hadits hasan).

Kedua: Kematian yang disertai dengan basahnya kening dengan keringat atau peluh  berdasarkan hadis Buraidah bin Hushaib radhiallahu anhu:

Dari Buraidah bin Khusaib radhiallahu anhu: ( bahwa ketika dia berada di Khurasan sedang membesuk seorang sahabatnya yang sakit dia mendapatinya sudah meninggal tiba-tiba keningnya berkeringat maka dia berkata: Allahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( kematian seorang mukmin disertai keringat dikeningnya ) ( hadits shahih ).

Ketiga: Mereka yang meninggal pada malam jumaat atau siangnya berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ( hadits dengan seluruh jalurnya hasan atau shahih )

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( tidaklah seorang muslim yang meninggal pada hari Jumaat atau malam Jumaat melainkan Allah Melindunginya dari siksa kubur ).

Keempat: meninggal dalam keadaan syahid dimedan perang sebagaimana firman Allah Ta’alaa :
Ertinya: ( dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang terbunuh dijalan Allah mati, tetapi mereka hidup diberi rezeki disisi Tuhan mereka (169) Mereka bergembira dengan kurnia yang diberikan Allah kepada mereka, dan memberi khabar gembira kepada orang-orang yang belum mengikuti mereka dibelakang janganlah mereka takut dan sedih (170) Mereka memberi khabar gembira dengan kenikmatan dari Allah dan kurniaNya dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan balasan bagi orang-orang beriman) (QS Ali Imran :169-171).

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( orang yang syahid mendapatkan enam perkara: diampuni dosanya sejak titisan darahnya yang pertama, diperlihatkan tempatnya dalam surga, dijauhkan dari siksa kubur, diberi keamanan dari goncangan yang dahsyat dihari kiamat, dipakaikan mahkota keimanan, dinikahkan dengan bidadari surga, diizinkan memberi syafaat bagi tujuh puluh anggota keluarganya) (hadits shahih).

Kelima: Mereka yang meninggal ketika berjuang dijalan Allah (bukan terbunuh) berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: apa yang kalian nilai sebagai syahid diantara kalian ?)mereka berkata: Ya Rasulullah siapa yang terbunuh dijalan Allah maka dia syahid. Beliau berkata:  jadi sesungguhnya para syuhada umatku sedikit . Mereka berkata: lalu siapa mereka Ya Rasulullah ? Beliau berkata:  barang siapa yang terbunuh dijalan Allah syahid, barangsiapa yang mati dijalan Allah syahid, barangsiapa yang mati karena wabah taun syahid, barangsiapa yang  mati karena penyakit perut  syahid, dan orang yang tenggelam syahid.

Keenam: mati kerana satu wabah penyakit taun, berdasarkan beberapa hadits diantaranya:
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( wabah tha’un merupakan kesyahidan bagi setiap muslim).( hadits shahih)

Ketujuh: Mereka yang mati kerana penyakit dalam perut berdasarkan hadits diatas.

Kelapan dan kesembilan: Mereka yang  mati kerana tenggelam dan terkena runtuhan berdasarkan

sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( syuhada ada lima: yang mati kerana wabah taun, karena penyakit perut, yang tenggelam, yang terkena runtuhan dan yang syahid dijalan Allah) ( hadits shahih).

Kesepuluh: Mereka yang matinya seorang wanita dalam nifasnya disebabkan melahirkan anaknya:
Dari Ubadah bin Shamit radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallammenjenguk Abdullah bin Rawahah dan berkata: beliau tidak berpindah dari tempat tidurnya lalu berkata: tahukah kamu siapa syuhada dari umatku ? mereka berkata: terbunuhnya seorang muslim adalah syahid. Beliau berkata: ( jadi sesungguhnya para syuhada umatku, terbunuhnya seorang muslim syahid, mati karena wabah taun syahid, wanita yang mati kerana janinnya syahid [ditarik oleh anaknya dengan tali arinya kesyurga]) ( hadits shahih ).

Kesebelas dan kedua belas: Mereka yang mati kerana terbakar dan sakit bengkak panas yang

menimpa selaput dada ditulang rusuk, ada beberapa

hadits yang terkait yang paling masyhur:

Dari Jabir bin ‘Atik dengan sanad marfu’ : ( syuhada ada tujuh selain terbunuh di jalan Allah: yang mati kerana wabah taun syahid, yang tenggelam syahid, yang mati kerana sakit bengkak yang panas pada selaput dada syahid, yang sakit perut syahid, yang mati terbakar syahid, yang mati terkena runtuhan syahid, dan wanita yang mati setelah melahirkan syahid) (hadits shahih).
Ketiga belas: Mereka yang mati karena sakit  Tibi berdasarkan hadits:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( terbunuh dijalan Allah syahid, wanita yang mati kerana melahirkan syahid, orang yang terbakar syahid, orang yang tenggelam syahid, dan yang mati karena sakit Tibi syahid, yang mati karena sakit perut syahid) (hadits hasan).
Keempat belas: Mereka yang mati kerana mempertahankan hartanya yang hendak dirampas.


Dalam hal itu ada beberapa hadits diantaranya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barang siapa yang terbunuh karena hartanya ( dalam riwayat: barang siapa yang hartanya diambil tidak dengan alasan yang benar lalu dia mempertahankannya dan terbunuh) maka dia syahid) (hadits shahih).

Kelima belas dan keenam belas: Mereka yang mati kerana mempertahankan agama dan dirinya:
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barang siapa yang terbunuh kerana hartanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana keluarganya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana agamanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana darahnya syahid) ( hadits shahih).

Ketujuh belas: Mereka yang mati dalam keadaan ribath (berjaga diperbatasan) di jalan Allah. Ada dua

hadis dalam hal itu salah satunya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( ribath sehari semalam lebih baik dari berpuasa dan qiyamul lail selama sebulan, dan jika mati maka akan dijalankan untuknya amalan yang biasa dikerjakannya, akan dijalankan rezekinya dan diamankan dari fitnah) ( hadits shahih).

Kelapan belas: mati ketika melakukan amal soleh berdasarkan hadis:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barangsiapa yang mengucapkan: Laa ilaaha illallah mengharapkan wajah Allah lalu wafat setelah mengucapkannya maka dia masuk surga, barangsiapa berpuasa satu hari mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk surga, barangsiapa yang bersedekah dengan satu sedekah mengharapkan wajah Allah lalu wafat
ketika mengerjakannya maka dia masuk surga) ( hadits shahih).

Kesembilan belas: Mereka yang dibunuh oleh penguasa yang zalim kerana memberi nasihat

kepadanya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( penghulu para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muththalib dan seseorang yang mendatangi penguasa yang zalim lalu dia memerintahkan yang baik dan melarang dari yang mungkar lalu dia dibunuhnya)

Hadits dikeluarkan oleh Al Hakim dan dishahihkannya  dan Al Khatib.

No comments:

Post a Comment

HUKUM SOLAT TIDAK PAKAI BAJU DALAM BAGI PEREMPUAN DAN SELUAR DALAM BAGI LELAKI.INI JAWAPAN YANG PERLU DIKETAHUI.

HUKUM SOLAT TIDAK PAKAI BAJU DALAM BAGI PEREMPUAN DAN SELUAR DALAM BAGI LELAKI.INI JAWAPAN YANG PERLU DIKETAHUI. Sudah tentu terta...